Postingan

“Semangat Belajar di Sekolah”

Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah. Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah. Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit. “Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah.Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu. Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras. Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur. “Tapi, bu…” jawabku. “Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong,” jawabku. “Belajar di rumah saja,” jawab ibu singkat. “Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing.” “Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan,” jelasku. Ibu tersenyum tampak bangga. “Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Ki

ELEGI

Gambar
  Wanita itu masih sibuk mendongak harap yang ditahan tak akan tumpah, kepal tangannya menguat, kuku-kuku jarinya memutih tanda terbawa suasana hingga sebuah tepukan di pundak mengejutkannya "Kalau sedih nangis aja, gak usah sok kuat." Di atas ukir nama seseorang di dalam sana, bersama sorot mata akan hampa, Anamika masih memakai akal sehatnya untuk memilih ikhlas. Terlampau ikhlas sampai genangan di pelupuk matanya berakhir jatuh tanpa sadar. Aku menyalakan mesin mobil setelah kurang lebih 30 menit mengeskplor salah satu swalayan di tengah kota. Karena ini sudah akhir bulan, dan untungnya gajiku sudah sampai ke tabunganku sendiri, aku segera melayangkan stir untuk membeli kebutuhan yang memang sudah habis di rumah tempatku tinggal. Malam ini langit Jakarta diguyur hujan sejak sore tadi. Lampu-lampu penerang jalanan juga menampilkan cahaya yang buram karena embun yang memenuhi sisi-sisinya. Setiap pulang dari mana-mana, aku selalu menyalakan radio di mobilku, “seratus dua kom

CAHAYA PONDOK

Gambar
Di sore hari menjelang malam yang mendung para santri serentak keluar dari kamar masing masing. mereka memenuhi kewajibannya untuk menuju majlis ta'lim pesantren. Mereka berkumpul untuk melaksanakan kegiatan rutin yaitu istighosah yang dilaksanakan hari kamis malam Puluhan santri dengan berpakaian serba putih mereka berduduk rapih membentuk shaf atau barisan sebagaimana orang sedang shalat berjamaah.  pakaian putih mereka seakan akan memancar cahaya kesucian niat mereka belajar ilmu agama di pondok pesantren Ustad Mulyana,kepala asrama pondok pesantren al quran babussalam yang sudah biasa dipanggil dengan panggilan abah mul oleh para santri di pesantren hadir di majelis ta lim,beliau dikenal sosok yang sangat istiqamah dalam menjalankan amanat wali santri. beliau juga sosok sabar dan telaten membimbing para santri yang rata rata berusia remaja. usia yang masih labil dan mudah terpapar pengaruh negatif lingkungan Adzan magrib pun berkumandang. seruan melaksanakan kewajiban kepada sa

*Living without parental love*

Gambar
Ada 3 orang bersahabat sejak kecil 2 orang laki-laki bernama bintang dan langit dan 1 orang perempuan bernama adel, mereka bersahabat sudah cukup jauh dan lama.. Mereka dipertemukan dengan ketidak sengajaan, langit dan bintang sedang bermain bola di halaman depan rumahnya, kemudian ada seorang perempuan lewat ketika langit sedang posisi menendang bola, dan di tendang lah bola itu dengan keras hingga terkena kepala perempuan itu yang bernama adel, "DUGGGGG" terdengar keras benturan bola ke kepala Adel dengan sangat keras, dan berteriak "ini siapa woy yang nendang bola sampai kena Kapala gua, sakit banget" setelah itu langit dan bintang menghampiri nya dan melihat keadaannya ternyata jidat nya memar, kemudian langit menggendong Adel sampe kerumahnya, kebetulan rumah Adel bersebelahan dengan langit dan bumi. Ketika Di rumah Adel, langit dan bumi memberikan Betadine dan kapas ke jidat nya yg memar dan memberikan secangkir air minum untuk Adel.  Setelah itu langit dan bu

BATU AKI

Gambar
  Di satu desa tepatnya kampung Babakan reungas,ada seorang kakek yang bernama adull lalu diusianya 67 tahun ia meningal dunia,dan ia mempunyai satu kebun yang dia berinama kebun adull dan ia bersumpah "kebun ini kebun adull ini tidak akan aku jual hingaa aku sudah menjadi segengam tulang" (dengan nada marah) penunggu hutan itu pendengar sumpah yang di ucapkan kakek adull dulu dan kini sudah meningal dunia . Dikemudian hari anak dari kakek adul itu menjual kebun kakek, dikebun itu terdapat batu yang sangat besar dan tidak bisa dihancurkan oleh apapun bahkan eskapator Mun tidak bisa menghancurkan nya,dan diyakini bahwa batu itu memiliki misteri. Lantas ketika sudah terjual kebun itu oleh anak dari kakek adull yang bernama rafinka. Sekitika kebun itu berubah menjadi gelap menakutkan dan tidak ada yang berani menatap kebun itu sampai pembeli tanah itupun tidak menempati nya Beberapa tahun kmudian ada seorang wanita yang menangis dan tersesat di kebun itu lalu berteriak "hai

MACET DI HARI SENIN

Gambar
Pagi hari di hari senin matahari memencarkan cahaya nya aku pun terbangun dari tidur ku kemudian bergegas pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan badan ku selang 15 menit aku pun sudah selesai dengan kegiatan ku di kamar mandi kemudian aku pun memakai seragam sekolah lalu bergegas pergi ke sekolah dengan menggunakan motor dibonceng oleh saudara perempuan ku. Udara pagi begitu sejuk aku melihat jalanan yang penuh dengan motor dan mobil di tambah suara bising klakson mobil membuat ku jenuh pagi hari di hari senin memang selalu macet itu lah kenapa aku benci hari senin di lihat nya jam sudah menunjukkan pukul 06.30 yang artinya aku bisa saja terlambat karena pukul tujuh aku sudah hari upacara aku pun menyuruh saudara perempuan ku untuk mempercepat laju motornya tak berselang lama aku sudah sampai disekolah pada pukul 06.45 aku bernapas lega karena aku tidak terlambat. .Widia Aprilia Kelas XI IPS MA Al Husna 2023

*Sahabat yang iri hati*

Gambar
Namaku  Putri, aku sangat senang dengan pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa arab. Aku mempunyai sahabat yang unik bernama adelia. Dikarenakan sahabatku orang yang sangat sensitif. Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan kedua pelajaran tersebut. Padahal, itu hakku. Suatu waktu saat pelajaran bahasa Inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran tersebut. Mungkin karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian yang baik. Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran Bahasa Inggris. Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba. Saat itu aku langsung menghampiri Adelia untuk mengajaknya ke kantin. "Del, ke kantin yuk?" ajakku. "Enggak, aku enggak mau lagi sahabatan sama kamu!" jawabnya sembari buang muka. Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula. Namun, lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh. Adelia bukannya mengerti perasaanku, justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, w