Kerinduan akan sosok dirinya (part 1)
Pada malam hari saat aku sedang
berjalan dengan salah seorang temanku yang bernama Siti, dan dia mengenalkanku
pada seorang temannya yang bernama Vicky, kami pun kenalan lewat dunia maya. Dia orangnya baik dan nyaman untuk diajak bicara, cuma melalui dunia maya .
Saat malam hari dia mengajakku
bertemu, tapi aku menolaknya karena sudah larut malam pada saat itu. Tapi dia
tetap memaksa ingin bertemu, tapi aku bilang besok saat aku pulang sekolah aku
ingin bertemu dengannya, diapun menjawab “iya “. hari sudah larut malam akupun
tidur .
Triiiiiing … trinngg suara alarm
berbunyi tandanya aku harus bangun, dan adzan pun berkumandang, Vicky pun
membangunkanku untuk menyuruhku shalat, akupun mengambil air wudhu dan aku
pun shalat. Saat paginya aku siap siap untuk berangkat sekolah. Pagi itu aku
semangat karena seusai pulang sekolah aku akan bertemu dengan Vicky. Aku
menunggu bel pulang. Akhirnya teeett teeett.. bel pulangpun berbunyi dan aku
bergegas pulang karna tak sabar ingin bertemu dengan Vicky .
Tapi ?? Vicky mengabarkanku bahwa dia
tidak jadi menjemput aku karna pada saat itu tidak ada motor, karena motornya
dipake oleh bapaknya. Aku merasa kecewa dan kesal. Dia menyuruhku pergi
ke rumahnya menggunakan angkot. Kebetulan jarak sekolahku dengan rumah dia
berdekatan. Ternyata dia sedang sakit jadi
sekalian saja aku jenguk dia.
Saat di perjalanan aku takut nyasar,
karena aku belum pernah melewati daerah tersebut tapi aku coba beranikan diri
demi dia. Kami bertemu di panti asuhan Amanah Umah. Aku bertanya kepada Pak
supir, “ Pak, Panti asuhan Amanah Umah masih jauh?”tanyaku, “Di depan, Neng “ Jawab Pak
supir angkot. Saat tiba di tempat tersebut aku menunggu cukup lama. Ada
seorang pria memakai switter merah, dengan kaki pincang. Lalu dia menyapaku,
"Ini Desi?" Tanyanya.
"Ini Desi?" Tanyanya.
"Iya, kamu Vicky?"jawabku.
Dia mengajaku ke rumah temannya tak jauh dari tempat aku bertemu.
Dia mengajaku ke rumah temannya tak jauh dari tempat aku bertemu.
Sesampainya disana aku tunduk malu
karena aku belum mengenal teman-temannya. Aku dibawa ke rumah temannya
tersebut. Aku duduk di ruang tamu. Kemudian mengobrol dengan temannya. Saat aku ditinggal berdua karna temannya ada
kerjaan. Pada saat itu hatiku dag ..dig..dug.. rasanya aku malu. Dan akhirnya
dia mengungkapkan rasa sayangnya.
"Des, sebenarnya Vicky sayang
sama kamu?" ujarnya sambil memegang tanganku.
"Hah? Gak salah?" akupun
tertunduk malu.
"Enggak, Gimana mau gak?" tanya dia kembali.
"Iya jalanin aja dulu." kataku.
Rasanya aku seperti melayang saking bahagianya, tanggal 25 jadi saksi cinta aku bersamanya.
Aku mulai bosan, lalu dia mengajaku
untuk ke rumahnya, aku menolaknya karena aku malu, tapi dia terus memaksaku.
Akhirnya akupun mau. Tibalah di rumahnya. Aku merasa tegang, takut, pokoknya pada saat itu
perasaanku tak karuan. Aku dikenalkan pada bapak dan ibunya. Di satu sisi aku
merasa senang tapi satu sisi lain aku takut. Aku dan keluarganya cukup akrab
dab mereka semua ramah kepadaku. Tapi hari sudah sore aku pun pamit pulang, dia
mengantar ku sampai depan rumahnya karena dia sedang sakit jadi aku pulang
sendiri .
Dua bulan sudah kujalani kisah cinta
ini tapi semakin hari dia berubah. Aku tidak tahu kenapa dia berubah. Suatu saat aku sedang bermain dengan temanku. Aku melihat Vicky membonceng
seorang perempuan. Aku tidak tahu perempuan
itu siapa. Aku merasa kecewa dan sedih. Aku tak menyangka dia lakukan itu
padaku. Haaa.. tapi tak apalah dia bahagia dengan yang orang lain .
bersambung .........
bersambung .........
Desi Sumartini
XII IPS MA Al-Husna
2012
XII IPS MA Al-Husna
2012
Komentar
Posting Komentar