Menjalin Kasih, Awal menyenangkan Akhir menyedihkan

Awal kumengenalmu.
Suatu hari aku mengenalimu, Aku senang sekali bisa kenal sama kamu, karena kamu mengingatkan aku pada seseorang. Dan saat itu juga, saat pandangan pertama tiba-tiba aku suka sama kamu. xixixi, Aku hanya bisa menyatakan di dalam hatiku sendiri. Aku bertanya pada diriku sendiri "Apakah dia sama menyukaiku ?” Dan aku pun menjawab  “Ah..mana mungkin dia juga sama menyukaiku! Udah aku jangan terus mengharapkan dia menjadi kekasih aku “ Dipikir-pikir lagi, “iyah sih ... karena  mana mungkin dia mengharapkan aku menjadi kekasihnya...”
 
Dua hari kemudian.
Aku kembali bertemu dengannya di suatu tempat. Di saat itu kita sedang mengikuti satu organisasi yang sama. Ada kalanya aku merasa senang, tapi di balik kesenangan itu ku memiliki rasa hati begitu sakit. Tapi rasa itu tak bisa kuungkapkan dengan sebuah ucapan. Hikz..’aku bingung ‘sendiri di situ ...

Ketika ku sedang kebingungan.
Sahabatku, Desti, datang menghampiriku, Desti berkata "Cik, kamu kenapa? kok, kamu merenung gitu, ahh kamu galau terus aku perhatiin hari-hari ini, gak rame tau !"
"Enggak kok. Aku nggak kenapa-kenapa" jawabku dengan wajah yang resah. "Sudahlah. Jangan kamu pikirkan! Mendingan sekarang kamu ikut yuk kita refressing liat-liat pemandangan di sini." Desti menarik-narik tanganku “Ayo,ayolah cik, mau ya? Dari pada kamu di sini merenung mendingan kita hepi-hepi liat suasana yang begitu indah di sini?" Bujuk  Desti mengajakku. Dan aku pun mau "Iyalah ayo!" Dalam hatiku berkata (di pikir-pikir iya juga ya, ngapain gitu aku di sini merenungkan yang tak pasti) ... ‘dia begitu perhatian yaa... dia bener-bener sahabatku yang baik, selalu ada di saat ku lagi sedih :’). Bingung yang kurasakan.. semua itu bisa hilang sendiri nya saat ku sedang asyik dengan suasana hati bersama sahabatku itu. Kumerasa tak ada apa-apa dengan kehidupanku yang serba membingungkan yang entah kenapa ..hohoho..

Tiga minggu kemudian ...
Hatiku mulai begitu senang dan riang karena seseorang yang waktu itu kuharapkan menjadi kekasih, ooohhh ternyata dia menyatakan rasa kasih sayangnya ke aku. Lohh...nah dari situ kumenjawab sendiri nya soal aku waktu itu sedang merasakan kebingungan. Mungkin aku kebingungan memikirkan seseorang yang aku inginkan dia .Upz...ternyata aku kayaknya kebentur dengan namanya “ CINTA “. hahaha...... dari situ aku sama dia pun akhirnya menjalin kasih ...
Lama jadi kekasih ...
Kami menjalani pacaran yang udah mau 1 bulan dari situ ku mulai merasa tak begitu nyaman sama pacar ku ini ...sesuatu yang sangat ditakutkan akan terjadi, kayak mantan kekasih dulu, ternyata terulang kembali.. Entah itu disengaja atau tidak aku tidak tahu. Awal yg tidak jelas tetapi pasti berakhir dengan pertengkaran. Perasaan hari ini adalah kesedihan yang tak berujung. Keinginan yang kuat dan membludak tetapi hanya menemukan ketidakmungkinan karena kenyataan yg ada sudah tidak mungkin lagi untuk memaksakan kehendak diriku sendiri.
Seharusnya ...
Keinginan diriku untuk berpisah dan mengakhiri biduk pacaran sudah terlaksana mungkin dari semenjak ini. Sejak aku tahu dia tak seperti yg aku harapkan. Hanya saja... aku bersandar pada harapan mungkin di tahun kemudian dia akan berubah. Namun jauh harapan itu dari kemungkinan dan kenyataan yang aku inginkan.
Keadaan tak mau berubah sedikitpun ...
Aku tidak memaksa dirimu menjadi aku. Aku hanya inginkan sedikit saja pengertian darimu. Bahwa sebelum kamu pengertian sama orang lain seenggak nya aku dulu. Tolong lirik aku, ajak aku kedalam keinginanmu agar aku tidak merasa asing menjadi kekasihmu.
Dunia......tetapi hari ini ....kamu telah jauh melangkah hanyut terbawa kasih sayang yang tak akan ada bekasnya. Memang aku juga menyadarinya bahwa kasih sayang yang kamu berikan untukku akan ada batasnya. Ya, sebatas aku masih menjadi  kekasihmu saja. Tidak seperti mereka yang sampai detik ini kamu berikan perhatian yang istimewa menurutku. Hari itu juga cukup untuk memperjelas pandanganku. Bahwa aku hanya....
Ternyata  pilihan memberikan jawaban dan hari ini juga aku putuskan di benakku sampai kapan kamu akan berubah. Atau aku yang terus menyimpan keinginan yang entah sampai kapan .....Hmmm kenapa seperti ini ada apa denganku ?.. Sadarlah Cika, jangan pikir kan hal-hal yang aneh tentangnya “ Aku lalu menjatuhkan tubuhku di atas tempat tidur ku..

Keesokan hari....
Aku bertemu kembali dengan laki-laki  yang notabenenya pacarku “Hayyy kamu kenapa? Apa kamu sakit?” tanya laki-laki itu padaku “Tidak..” Aku menjawab pertanyaannya dengan cuek ,dan lalu aku pergi menghampiri teman-temanku, sedangkan dia hanya terdiam tak mengerti...

Sepulang sekolah ...
Dia menungguku di gerbang sekolah untuk mengantarku pulang (seperti biasa).
Cikaa..” panggilnya saat aku melintas di depannya, ”Ahh ya .. maaf aku tak melihatmu.” “Oh ya tak apa, Naiklah! Kuantar kau pulang.“ “Ahhh .. maaf. Tapi, sepertinya hari ini aku akan pergi ke rumah temanku dulu, aku harus mengerjakan tugas di sana ..maaff “ Dengan wajah yang merasa bersalah aku berkata seperti itu padanya. “Oh ya, baiklah. Aku mengerti” lalu dia pergi meninggalkan ku dengan wajah yang begitu kecewa.

Di rumah teman...
Tiba-tiba kulihat ada satu pesan di handponeku, dan “Ahh pesan darinya?” kubuka pesan itu dengan raut wajah yang sedikit heran. Dia bilang “ Aku berbeda...."
Cika : Beneran, apa yang membuat aku berbeda?
Ciku : Iya bener, yaa mungkin akhir-akhir ini kamu lebih mementingkan temanmu daripada aku, dan kamu lebih cuek.
Cika : Oo...tidak! Sama kok, aku tak membandingkan kamu dengan teman-teman.
Ciku : hmm... yaa. Tapi awal aku kenalimu enggak seperti ini. Ya, maaf mungkin ini hanya perasaanku  saja.
Cika : Oh ya. Itu hanya perasaanmu saja kali kalau aku berbeda. Aku tidak berbeda. Inilah aku!
Ciku : ok... maaf. Sekali lagi maaf. Anggap aja itu masukan dariku. Kalau kamu berubah! Pulangnya kumenjemputmu, Karena kuingin bertemu, biar ku bisa menjelaskan. "Aku tak balas sms masuk dia. Tapi perkataan dia ke aku itu selalu menjadi pertimbangan tersendiri buat ku merubah sifat kecuekkan aku ke dia .

Perjalanan pulang 
Handphone ku berbunyi lagi ternyata sms darinya “ku baca dengan raut wajah meresahkan “sepulang dari rumah temanmu ku minta kita bertemu terlebih dahulu,ku kan menjemputmu ku mohon jangan katakan “tidak” untuk kali ini ‘
dan akupun mengiyakan isi pesan itu ..hingga akhirnya kami bertemu ,dia membawaku ketempat awal kita menjalin kasih..
Dia memulai pembicaraannya “Cik, bisakah kamu jujur padaku sekali lagi? Karena ku perhatikan akhir-akhir ini kau berbeda padaku. Aku bingung  "berbeda? Tadi kan aku dah bilang di sms tadi ,,,kurasa tidak !!!,coba pikirkan kembali dong ciku, Aku yang berbeda, atau justru kamu?”  jawabku seketika, dan tanpa ku sadari air matapun mengalir perlahan ke pipiku. "Kukiraku tadi sudah jelas meskipun pembicaraannya lewat pesan sms. Eh ternyata kamu pengen ketemu hanya ingin bilang pertanyaan yang tadi heuh? Kurasa tadi cukup jelas mungkin?" Dia hanya terdiam, dan lalu memegang kedua tanganku. Dia berkata “Maafkan aku, Cik.” aku menepis  pegangan tangannya “Sudahlah aku sudah tak tahan denganmu, kusudah memberimu beberapa kali kesempatan untuk memperbaiki sifatmu padaku. Tapi mana?!” “Maaf, Cik. Maaf.” “Sudahlah aku sudah lelah dengan semuanya, terserah ..” aku lalu pergi meninggalkannya..

Akhirnya...
Dan pada akhirnya tekad aku pun membulat. Tak menyangka kisah cintaku yang akan begitu menyenangkan, tapi menyakitkan. Harapanku yang pernah ada dibenakku itu semua musnah. Dan akhirnya kita berpisah. Cerita yang begitu singkat kurasakan ... hikzhikz..... :’(  

Karya: 
Novista Nur Astrida Sari 
Kelas XII IPS
MA Al-Husna Bandung 

2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apel Merah Untuk Emak

Pikirku

“Semangat Belajar di Sekolah”