Mandiri dan Kreatif lewat ekskul

Ekskul?
Bagi kebanyakan pelajar sudah tak aneh dengan kata ini. Ya, mungkin yang terbayang di benak kita ketika mendengar kata ekskul adalah kegiatan pramuka, paskibra, basket, dll.


Yup, betul. Itu semua adalah beberapa contoh jenis ekskul. Tapi kalo disebutkan satu per satu akan banyak sekali jenis ekskul yang kita temui. Misalnya di bidang olah raga: karate, futsal, basket, silat, renang, dll. Di bidang seni : paduan suara, drum band, grup band, seni tari modern, seni tari tradisional, olah vokal, club seni rupa, karawitan, dll. Di bidang bela negara : pramuka, paskibra, Patroli keamanan sekolah, PMR, dll. Di Bidang Keagamaan : Rohis, remaja masjid, keputrian dll. Dan masih banyak lagi jenis kegiatan ekskul lainnya.

Menurut kalian penting gak sih ekskul?
Bagi sebagian pelajar, mungkin males bergabung dengan ekskul, karena mungkin saja terlintas dalam pikiran kalo ekskul itu melelahkan, menyita waktu bermain, dan monoton.

Ups ... tunggu dulu !
Mungkin saja pendapat itu benar. Tapi lihat sisi positif dari ekskul. Ada satu hal yang bisa didapat dari ekskul yang tidak bisa didapat dari pembelajaran di dalam ruangan kelas. Apakah itu? Ini yang dinamakan softskill.

Softskill adalah keterampilan halus seseorang terutama dalam berinteraksi sosial. Meliputi kecerdasan emosi, optimisme, kemandirian, kreativitas, keramahan, kemampuan mempengaruhi, karakter diri dan lain-lain.

Dan softskill inilah yang sebenarnya lebih penting untuk diaplikasikan di lingkungan pasca lulus sekolah, baik itu lingkungan masyarakat maupun lingkungan industri.

Ekskul mau tidak mau akan mengkondisikan pelajar untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bekerja sama mengerahkan segenap potensi yang mereka miliki menuju satu tujuan yang sama dalam organisasi yang mereka masuki. Di sanalah mulai terbentuk bagaimana menghargai orang lain, menyelesaikan konflik antara mereka, mengatasi segala kendala kerja yang ada, menumbuhkan kreativitas, memunculkan kemandirian dan lain-lain.

Interaksi yang mungkin tidak bisa didapatkan ketika kalian duduk rapi dalam jajaran bangku kelas, mendengarkan pelajaran guru sambil terkantuk-kantuk atau mengerjakan tugas dengan konsentrasi yang tinggi. Di situ, sifat individualistis sangat dihargai guru (baca: kerjakan tugas sendiri jangan nyontek. padahal kalian berdalih kalo nyontek adalah bentuk kerja sama. upss).

Nah, ngerti kan? Bagaimana pentingnya ekskul?
Kalian punya hobi? Ngeband, main musik, atau suka futsal, basket, atau suka kegiatan religi? Kenapa tidak kalian salurkan hobi kalian di sekolah. Dan ekskul adalah jalannya. Tidak menutup kemungkinan kalian membentuk tim futsal yang solid di sekolah. Atau berkumpul membentuk grup band yang mahir antar kelas. Atau kalian menjadi even organiser dalam peringatan hari besar Islam? Itu semua bisa tersalurkan lewat ekskul.

So, jangan ragu !!
Hobi musik kalian tidak akan jadi pertentangan dengan sekolah kalian. Dan sekolah bukan media penghalang bagi kalian menyalurkan bakat olah raga kalian. Disini harusnya kalian lebih solid dengan teman sekolah, karena ternyata banyak juga teman kalian yang memiliki minat dan bakat yang sama dengan kalian.

Mulai sekarang, tentukan minat kalian, dan bergabunglah di ekskul yang menurutmu paling pas menyalurkan bakat kalian. Ok?
Good luck for you guys. Keep spirit for learning. 

written by : Eni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir