Monyet betina, harapan besar sang monyet jantan

Lahir dari sebuah keluarga yang sangat biasa saja dan besar di lingkungan yang beragam. Lebih tepatnya dia terlahir pada tanggal, 06 juni 19XX. Keanekaragaman sosial lingkungan menuntun dia kepada banyak obsesi. Berkesenian di jalur musik lah yang dia pilih. Mencoba mencari jati diri pada kondisi dan umur yang labil, menyeretnya pada kebebasan, mengenal dan mulai mencoba segala macam hal. Narkoba dan miras sempat menjadi bagian dari pergaulannya. Dan hal itu  sangat rutin dilakukan dalam kurun waktu bertahun-tahun. Parahnya dia akan merasa keren ketika memiliki banyak wanita dan bergaul dengan wanita layaknya seorang Don Juan.
Dia tidak ubahnya seperti anak pada umumnya yang memang ada dalam porsi umurnya yang belasan. Bahkan dia cenderung nampak sebagai sosok pribadi manja. Segala apa yang dimau seketika harus ada. Maklum dia terlahir juga sebagai anak bungsu. Walau hal itu pun sebenarnya tidak bisa dijadikan pembenaran. Lima bersaudara dan jadi anak ke lima, alias bungsu membuat dia menjadi pigur yang sangat frontal. Merasa akan bisa memiliki segalanya. Bersekolah yang tidak terlalu pintar, rekor peringkat terkerennya pun hanya ada di peringkat ke delapan, tidak terlalu baik.
            Tahun 2011 adalah titik awal dia menemui sebuah jalan baru dari kehidupannya. Dia bekerja di salah satu instansi kependidikan dan menjabat sebagai petugas kebersihan. Berpasangan dengan satu orang terdahulunya. Dia adalah kekasihnya. Dengan sangat menikmati dan tidak perduli akan lingkungan, dia bekerja dengan sangat semangat. Satu sosok wanita yang rutin menjemputnya tiap pagi, selalu mengantar dia sampai ke tempat kerja. Bisa dikatakan dia adalah sosok wanita teman dekatnya yang sudah empat tahun terjalin dalam satu ikatan pacaran. Tapi di balik panjangnya sebuah ikatan pacaran itu tidak serta merta membawa mereka pada pacaran yang indah walau keluarga laki laki sudah sangat mengenal sosok wanita tersebut dengan segala kebaikan yang diacungi jempol. Perlahan hubungan yang dipertahankan selama empat tahun mengalami keterpurukan yang luar biasa. Ternyata dia tidak sedikitpun memiliki rasa sayang terhadap sang wanita, tidak sedikitpun. Dan penegasan tentang hal itu terungkap dan memang sengaja diungkap. dengan penuh rasa takut dan bersalah lelaki itupun memaparkan akan semuanya. Dan memang sang wanitanya pun sudah meramalkan akan seperti ini walau itu bukan bagian dari harapannya. Sekuat tenaga yang dia miliki sang wanita mencoba mempertahankan hubungannya. Tidak ada sedikitpun usaha yang dilakukannya berbuah manis. Hubungan empat tahun pun berakhir dengan sangat spekulatif.
            Bukan tanpa alasan dia berbuat demikian. Enggan mempertahankan hubungan dengan alasan yang  sangat ringan. Memang manusia itu tumbuh dan mencari kenyamanan. Itu juga lah yang terjadi pada dia. Dia mengenal satu sosok wanita di tempat dimana dia bekerja. Dia seorang siswi dari salah satu Jurusan Teknik Komputer. Wanita berjilbab dan berkacamata. Wanita unik yang sangat menyenangkan. Dimulailah perkenalan dari mulai saling sapa dan bercanda ringan dan sesekali curhat. Curhat ringan tentang minat dan bercerita tentang keluarga masing masing. Hubungan pertemanan itupun berlanjut lumayan lama dan lebih intim, saling memberi perhatian dan saling mengingatkan akan semua hal.
         Singkat cerita dia dan sosok wanita berkerudung dan berkacamata itupun terjalin dalam sebuah ikatan. Walau dalam hubungannya sangat dipenuh sesaki oleh sebuah permasalahan yang justru datang dari pihak luar. Katakanlah teman-teman sekolahnya yang mencibir tentang hubungannya, tidak aneh sih dan mungkin karena kasta seorang petugas kebersihan yang dianggap rendah di sudut pandang mereka. Berbagai cibiran datang dengan sangat lirih. Tapi di situasi itu hubungannya tidak goyang sedikitpun, bahkan semakin hangat. Saling berusaha untuk mengenalkan pada keluarga masing masing. Belum sempat terjadi momen saling mengenalkan, hubungan itupun berakhir. Sebuah keputusan terjadi. Undangan untuk datang dan bertemu di salah satu pusat perbelanjaanlah awal akan kehancuran hubungannya. Suatu hal yang sangat menyesakkan adalah pengakuan sang wanita yang hanya menganggap dia sebagai abangnya. Tidak sedikitpun memiliki rasa akan kasih sayang sebagai sepasang kekasih. Parahnya adalah pengakuannya yang diasumsikan adalah dia sangat mencintai dan masih mencintai sosok panutannya katakanlah gurunya. Tidak lain tidak bukan sosok yang dia cintai adalah teman baik dia. Betapa hancur dan luar biasa terpukul. Mencoba realistis dan menyadari takdir yang hanya bisa dia terima.
            Menjadi sahabat adalah pilihan yng dijalani setelah berakhirnya hubungan tersebut, walau dia masih memendam sebuah kasih sayang dan harapan yang sangat besar. Dan sang wanita berkacamatapun tahu akan itu. Berjalan beberapa bulan sebuah hubungan pertemanan menemukan titik terang untuk merajut kembali asa, moment meninggalnya keponakan dia adalah awal lahirnya sebuah komitmen baru tentang sebuah hubungan. Kurang lebih jam 01 malam sang wanita berkacamata meminta untuk bertemu di satu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dipenuhilah sebuah permintaan pertemuan itu. Walau jarak yang hanya terhalang portal komplek, jauh dari dasar hatinya adalah dia sangat merasa bahagia akan pertemuan itu. Hanya saja situasinya yang sangat tidak stabil. Dia hanya bisa terdiam dan merunduk menatap kosong. Tidak lama dengan sedikit perbincangan ringan, dia dan wanita berkacamata pun membubarkan diri dan kembali kerumah masing masing. Luar biasa takdir berpihak pada hubungan dia dan wanita berkacamata. Terjadi kesepakatan untuk kembali melanjutkan hubungan yang sempat terhenti dengan sebuah komitmen. Hubungannya akan berakhir dengan sangat indah, yakni hanya kematian yang boleh memisahkan, terdengar klise tapi sungguh jauh dari bayangan dia adalah manusia yang sangat mampu dan berniat memegang komitmen itu dengan sangat ikhlas.
            Ironi hubungan yang sangat luar biasa intim dan sudah saling tahu antar anggota keluarga itupu ternyata berakhir tragis pula bahkan lebih parah, dari satu tahun menjalani hubungan dan ntidak jauh dari momen perayaan aniversari, hubungannya berakhir. Berawal dari sang wanita akan melanjutkan sekolah di salah satu universitas ternama di kota bandung, dari sanalah hubungannya mulai mengalami goyang dan sikap sang wanita pun perlahan berubah, tepat di tanggal 03 bulan oktober sang wanita berspekulasi bahwasanya dia sudah tidak memiliki asa, lara, emosi terhadap dia dan hal itu disampaikannya lewat pesan singkat, sontak dia yang saat itu ada dalam pase sangat rindu akibat ditinggal sang wanita berkacamata pergi ospek dan menginap, seketika dia beranjak dari sakitnya karena situasi saat itu adalah sang lelki sedang ada dalam kondisi sakit, bergegas dia pergi menuju rumah sang wanita berkacamata dengan sangat gemetar dan napas yang terengah, selama perjalanan dia tetap berkomunikasi dengan sang wanita berkacamata, satu hal yang dia sampaikan kepada sang wanita berkacamata adalah  “aku akan menjemput cintaku dan ijinkan aku merubah takdir”. Tengah malam yang situasinya sangat riskan diapun mencoba meyakinkan sang wanita berkacamata bahwasanya dia sangat mencintainya dan ini bukan cinta yang hanya sekedar cinta tanpa bukti, ini adalah sebuah kasih sayang yang luar biasa berlandaskan akan sebuah ketulusan, berlututlah dia di depan rumah sang wanita dengan penuh rasa takut dan kecemasan yang luar biasa hebat. Tidak sedikitpun hal itu membuat empati sang wanita berkacamata tergugah, dering telepon genggam dia berdering dan hanya ada kalimat pengusiran dengan sangat kuat, bukan sang wanita berkacamata saj yang mengusir tapi beberapa warga dan petugas keamanan pun mengusir dia tersebut, satu alasan yang dia ucapkan terhadap warga dan keamanan komplek yang mengusirnya: “saya adhy, ini atm saya, ini atm saya, ini atm saya, ini ktp saya, ini sim saya, ini kartu mahasiswa saya, ini stnk motor saya, semua dengan nama yang sama, saya sedang merubah takdir itupun jikalau tuhan mengijinkan, saya sedang mengejar masa depan saya dia adalah seorang wanita yang tinggal di rumah sana dan aku sedang kehilangannya mohon ijinkan saya untuk berusaha mendapatkannya kembali, dia adalah masa depanku” dan ijinpun didapat walau memang dibatasi dengan waktu dan itupun sangat singkat. Putus asa pun di dapat dia ketika dia memberanikan berdiri dan mengintip sang wanita dari balik jendela rumahnya, dengan kondisi dia yang sangat gemetar dan luar biasa takut, sang wanita justru ada dalam kondisi sebaliknya, dia sangat menikmati malamnya dengan tertawa dan bermain telpon genggam bersama satu saudaranya. Dan itu adalah sebuah tamparan luar biasa.
            Dengan sangat kecewa dan luar biasa rindu diapun pulang dengan memegang sebuah keyakinan yang dari dulu dia bangun dan menjalani hari dengan sangat berat.
            Berjalan beberapa bulan dari sebuah keputusan pahit dia pun mulai menata kembali hidupnya yang luar  biasa sangat hancur. Dan sebuah kisah hidup baru dia bangun dengan berbagai kegiatan yang beragam. Kepedulian yang sangat indah ditunjukan para sahabatnya dan ada doa serta kepedulian yang tidak pernah yakni dari seorang ibu.
            Detik sekarangpun rasa cinta dan kasihnya masih putih teruntuknya. Sebuah kisah manis untuk sang “monyet betina” kamu wanita luar biasa yang sangat hebat
Diapun melanjutkan kuliahnya di sebuah universitas swasta terkemuka di Bandung. Dan bekerja mendapatkan beberapa kontrak untuk pembuatan album musik, sesuai obsesinya sejak kecil. Yakni ingin menjadi seorang rockstar dan tetap bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu instansi kependidikan. Dia sangat merindukan , “Sang Monyet Betina.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir