Setangkai tapi tak sepohon

Dua tangkai pohon yang sama sejajar
Dua tangkai pula bercabang
Tatkala satu retak
Satu menyentuh retakan itu
Dengan lembut tersentuh
Tak tersadarkan bahwa daun daunnya berjatuhan

Saat tangkai yang retak tersambung lagi
Tangkai yangg menyentuh kehilangan daun
Bahkan kering

Apakah tangkai retak tersebut harus kehilangan daun juga untuk meraih tangkai kering
Aku adalah tangkai yang dulunya pernah retak
Dan kamu adalah tangkai yang kehilangan daun
Apakah tangkai harus membohongi pohon untuk menggapai tangkai kering
Tangkai retak meretakkan diri demi kehidupan baru tangkai kering
Berharap tangkai retak bisa satu akar dengan tangkai kering
Tapi tak mungkin karena berbeda pohon
Tangkai retak terus memberi hidup sang tangkai kering

Terciptalah
Benalu yang menarik kehidupan tangkai kering hasil dari yang retak dengan yang kering
Kenyataannya tangkai retak memberikan hidupnya kepada tangkai kering tapi tak bisa menghidupi

Memiliki di saat angin sepoi
Terpisah saat angin berhembus kencang
Itu berlarut larut terjadi setiap saat
Saat suatu saat sang pohon juga saling berbagi hidup walau tak mungkin

Akulah tangkai retak yang tak sanggup berbuat apa apa hanya memeluk dan melilitmu 
Di sela sela kering daun mu
Berharap daunku bersemayam di ruang tangkaimu
Aku sang tangkai retak mencintai sang tangkai kering

Aku mencintaimu
Begitu yang dibisikkan tangkai retak
Sang tangkai kering tersipu mendengarnya
Senyum malu malu
Dan menjawab dengan style style nya
Terucap i love u too

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir