PENYESALAN



Di salah satu sekolah swasta di daerah bandung, ada sekelompok anak badung. Panggil saja mereka Ryan, Rudy dan Agi. Ketiga anak itu setiap memasuki sekolah pasti saja membuat ulah dan membuat kesal guru. Akan tetapi para guru tidak bisa terlalu memarahi siswa tersebut, di karenakan salah satu siswa itu adalah anak kepala sekolah. Guru guru pun segan kepada dia karena menghargai ayahnya yang menjadi kepala sekolah.

Di suatu pagi hari pukul 06:30 bertepatan pada saat mendekati jam sekolah, Ryan dan teman temannya berkumpul di tempat biasa mereka berkumpul yaitu di belakang sekolah sambil melakukan kebiasaan buruknya yaitu merokok. Sebelum memasuki area sekolah, kebiasaan itu di lakukan setiap hari, hingga membuat mereka selalu kesiangan saat memasuki area sekolah .
Guru guru pun sudah mulai kesal dan heran mengapa merela selalu kesiangan. Salah satu guru ingin mencari tahu apa kegiatan mereka saat di luar jam sekolah? Bel sekolah pun sudah mulai berbunyi. Waktu murid pulang dan seperti biasa Ryan dan teman temannya selalu pulang lebih awal meninggalkan sekolah. Mereka bergegas ke belakang sekolah. Dia pun seperti biasa merokok. Bukan hanya Ryan, tetapi hampir semua teman sekelasnya pun dominan suka merokok. Begitu pula adik kelasnya sama bekumpul di belakang sekolah sambil merokok. Hingga suatu saat, salah satu guru melihat kegiatan tersebut.
Guru tersebut mendatangi murid didikannya. Pak guru berteriak memarahi murid muridnya karena kesal melihat murid asuhannya merokok. Guru itu pun mengajak semua muridnya ke sekolah.
Tanya guru pada murid muridnya “Kalian !! Mengapa kalian merokok di belakang sekolah?! Tahu tidak ulah kalian membuat malu nama sekolah. Terutama kamu Ryan! Kamu itu anak kepala sekolah. Kamu itu harusnya memberi contoh yang baik kepada teman teman dan adik kelasmu bukan malah ngajak mereka seperti ini.” Teriak Guru kepada Ryan. Ryan pun menjawab dengan lantang Ryan “Maaf, Pak. Sekali lagi maaf, bukannya saya lancang kepada Bapak, saya tidak mengajak teman teman saya atau adik kelas saya untuk merokok. Tapi mereka sendiri sudah biasa merokok, bukannya saya yang mengajak mereka semua merokok, Pak.”
Pak Guru “Bapa tahu pasti di antara mereka juga sama ada yang sudah suka merokok, tapi karena kebiasaan buruk kamu berani merokok di belakang sekolah, jadi, mereka pun ikut berani merokok di belakang sekolah karena melihat kamu, Yan !! Jadi, mereka terbiasa merokok di situ!”
Ryan pun diam dan berfikir dalam hati apakah benar perkataan Pak guru itu. Yang membuat Ryan berfikir dan Ryan mulai merenung menyesali perbuatannya. Karena perbuatannya dia membuat siswa yang lain menjadi berani merokok di belakang sekolah.
Karena melihat kelakuan Ryan sebagai anak kepala sekolah, Ryan pun mulai belajar merubah sifat buruknya tersebut. Tapi nasi sudah menjadi bubur walaupun Ryan sudah tidak merokok di belakang sekolah tapi teman temanya masih saja suka merokok di belakang sekolah. Ryan pun merasa bersalah dengan perbuatannya.

Hilman Ridho Akhir
2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir