SEKUAT RUMPUT



Noni. Panggil saja dia Noni. Wanita yang lemah yang selalu kalah oleh masalah.
Pada malam sabtu yang sangat sepi sekali, tidak ada orang yang lewat satu pun. Hanya ada suara kodok di sawah “Rokotok Rokotok ...”

Noni yang rumahnya berada di sebuah pedesaan itu merasa sangat kesepian karena ditinggal oleh Bunga teman terbaiknya yang sedang melanjutkan pendidikan di kota sana. Setelah 3 tahun terlewati Bunga akhirnya pulang. Noni pun merasa sangat bahagia sekali karena teman terbaiknya itu akhirnya pulang juga.
Noni berbicara dalam hatinya "Waaah, Bunga sudah pulang. Aku tidak akan kesepian lagi."
Tetapi ternyata bunga itu sekarang sudah berubah. Dia bukan teman terbaiknya lagi, dia sudah sangat berubah. Tidak seperti dulu lagi. Sekarang dia angkuh, dan gayanya pun sudah tidak sperti dulu lagi. Dia sekarang sudah menjadi orang kota. Bahkan sekarang dia tidak menggubris Noni lagi.

Noni pun selalu merenung tiap malamnya. Dia selalu sedih, "Kenapa bunga sekarang berubah. Dia sepertinya sudah tidak mengenaliku lagi. Dia sekarang bukan temanku yang seperti dulu lagi. Aku kecewa, teman yang dulu adalah teman terbaikku sekarang sudah tiada. Dia sudah melupakan semua kenangan yang pernah dilewatinya bersamaku." Ucapnya dalam hati.

Pada pagi hari yang sangat segar Noni pun mencuci baju di sungai. Di sungai dia bukannya mencuci baju melainkan melamun. Sepertinya hari yang cerah pun berubah menjadi mendung khusus untuknya yang sedang merasa galau pada saat itu. Namun tidak disangka disanalah dia dapat menemukan teman barunya.

Di sungai itu ada seorang wanita pendatang baru di desanya. Dia sedang bermain-main di sungai. Wanita itu bernama Lilian. Lilian tidak sengaja melihat Noni yang sedang melamun sedih. Lalu Lilian pun menghampiri Noni.
"Permisi..." Lilian menyapa Noni.
Noni kaget dan menjawab "Ya, maaf kamu siapa ?" tanya Noni.
Lilian menjawab "Aku Lilian. Aku warga baru di desa ini. Kalo boleh tahu nama kamu siapa?"  Lilian bertanya.
"Oh yaa aku Noni"
Mereka akhirnya ngobrol panjang lebar, di sungai itulah Noni mendapat teman barunya.

(Beberapa bulan kemudian)

Noni dan Lilian berteman sangat baik sekali. Noni pun sudah mulai melupakan kesakitan yang dibuat oleh Bunga teman lamanya itu.

Suatu hari Noni bertemu Bunga. Bunga dengan enaknya bilang.
"Heh, Noni. Kamu masih lusuh dan lemah seperti dulu kelihatanya ? kapan mau berubah ?? Hahaha "

Noni hanya menunduk dan langsung pergi, karena memang Noni lemah dia pun merenung lagi di sungai biasa tempat ia mencuci baju. Ia merenung sambil menangis. Sementara lilian mencari Noni kesana kemari. Karena Lilian sekarang adalah temannya, jadi ia tahu kemana harus mencari Noni. Lilian pun datang menghampiri Noni yang sedang menangis itu.

Lilian "Noni, kenapa kamu menangis ?"
Noni "Aku sakit hati. Teman terbaikku sikapnya berubah semenjak pulang dari kota."
Lilian "Memangnya siapa ?"

Noni "Dia Bunga teman baikku dulu. Dulu dia selalu ada buatku tetapi sekarang dia angkuh sekali. Bahkan waktu pulang dari kota saja dia tidak menggubrisku sama sekali."

Lilian "Sudahlah Noni, tidak seharusnya kamu seperti ini. Dia memang sudah berubah. Tapi kamu tidak perlu lemah seperti ini. Aku kan sekarang temanmu. Aku akan selalu ada buat kamu."

Noni pun tersenyum dan berkata "Terimakasih Lilian sudah mau menjadi temanku."
Mereka pun bermain-main di sungai. Noni pun lupa akan kesedihannya. Karena dia sekarang sudah menemukan teman barunya yang sama baiknya seperti teman lamanya.

Noni dan Lilian pun menjadi teman sejati. Lalu ada bunga menghampiri mereka. Bunga meminta maaf pada Noni karena dia sudah menyakiti Noni. Noni pun dengan lapang dada memaafkannya. Noni pun sekarang tidak kesepian lagi karena ada teman-temannya yang selalu menemaninya. Dan kejadian itu Noni buat menjadi sebuah pelajaran. Dari situlah Noni sekarang menjadi kuat dan tegar. Apapun masalahnya Noni sekarang menjadi kuat dan menghadapi dengan senyuman bukan dengan tangisan.

Dia pun menempelkan sebuah motto yang didapat dari internet mottto itu berisi sperti ini :
"Hiduplah seperti rumput yang walaupun diinjak, dihancurkan, dibakar, dipotong, tapi selalu muncul kembali, lebih hijau, lebih kuat dari sebelumnya dan jadilah KUAT"

"Kita juga harus memiliki jiwa yang kuat, agar tidak tumbang oleh masalah." 

NIA DUNIAWATI 
2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apel Merah Untuk Emak

Pikirku

“Semangat Belajar di Sekolah”