BONTOT BERKELIARAN

Di malam yang dingin, hembusan angin menusuk tubuh. Membuat siapa yang berada di luar merasa kedinginan. Termasuk Arka dan Satya.

Sudah sekitaran 15 menit mereka berjalan di bawah sinar rembulan. 

"Macem macem aja si kamu mah Arka, masa jam segini pengen nasi padang kaya yang ngidam aja. Liat ini teh udah jam 12 malem"  Ucap Satya seraya mengeluh. 

"Orang gua laper, sekarang." Balas Arka dingin. 

"Ya tapi kan kita teh udah nyari kemana mana tetep aja gak ada" Timbal Satya. 

Arka hanya tersenyum  tanpa membalas perkataan temannya itu sembari terus berjalan. 

Kedua pemuda itu melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari rumah makan. Jalanan semakin sunyi. Tak ada lagi kendaraan yang berlalu lalang. Angin pun semakin menusuk tubuh. 

"Srekk... Srekkkk... Srekk... " Suara tanaman berdesir. 

Dua pemuda tampan itu terkejut melihat tanaman di depan mereka bergerak dengan sendirinya. Mereka pun saling menatap heran.

Karena penasaran Satya, pemuda tampan dan berani (katanya) menghampiri tanaman itu. 

Perlahan demi perlahan Satya melangkah maju ke depan.

"Huwaaaaaaa!! " Teriak Satya kaget. 

"Ada apa sih Sat? " Tanya Arka sembari kebingunan dan sedikit panik karna temannya tiba tiba berteriak. 

"Katak Arka! Katak ternyata yeuh loncat ke pundak saya" Balas Satya dengan nada bicara sedikit ketakutan. 

"Hahahaha... Kirain liat hantu lu" Ucap Arka sompral. 

Satya pun tidak menghiraukan perkataan temannya itu, karena sudah terbiasa.

Semua terlihat baik baik saja setelah kejadian menimpa kedua pemuda tampan itu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan mereka. 

Beberapa saat kemudian, tibalah saatnya kedua pemuda itu melewati kuburan. 

"Astagfirullah!" Ucap keduanya kompak. 

Si bontot berdiri di depan pohon pisang. Bukan hanya satu melainkan lima sosok menatap tajam ke arah dua pemuda itu. 

Melihat dua pemuda tersebut, si bontot berterbangan satu persatu menghampiri kedua pemuda yang masih berkeliaran tengah malam itu. 

Arka dan Satya pun teriak ketakutan. 

"Aaaaaaaaaaaa!!..." Mereka berteriak kemudian disusul dengan berlari. 

"Apaan sih tadi Sat, ko mukanya serem banget" Kata Arka sembari lari terbirit-birit. 

"Si bontot eta teh Arka, maenya kamu gak hapal segitu terkenal karna muka nya yang jelek teh ih. 

Kalau di sunda mah eta teh namanya Budak Hideung". Jawab Satya menjelaskan sembari berlari di samping Arka. 

"Gak tau gua, intinya tu mukanya serem banget gua gak mau liat lagi takut" Ujar Arka ketakutan. 

Tibalah kemudian mereka di rumah. Sesampainya di rumah tidak ada yang berani mereka bicarakan, sampai akhirnya tiba pagi hari. Arka dan Satya memutuskan untuk bertanya pada seseorang dan segera mendatangi pemilik kost-an untuk menanyakan kejadian yang menimpa mereka semalam. 

Dengan rasa ragu untuk jujur menceritakan tingkah mereka kemarin malam, mereka akhirnya tetap buka suara. Arka dan Satya menceritakan semua detail kejadiannya.

Pemilik kost alih-alih terkejut rupanya ia malah mewajarkan hal semalam, lalu memberikan sedikit wejangan pada dua pemuda di hadapannya agar tidak melewati kuburan itu di malam hari. 

Setelah semuanya dijelaskan, Arka dan Satya pun tidak pernah berani lagi untuk keluar malam.



Penulis :  REVALDA AGISTINA PRASTIA

Kelas XII MA Al Husna 2022

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir