Rumah bocor rejeki ngocor

Illustrated by http://properti.depoklik.com/atap-
rumah-bocor-bisa-atasi-sendiri-lho/

Di suatu kota tinggalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, nenek, dan seorang anak laki-laki yang bernama Toni .Meraka adalah keluarga yang di bilang cukup kaya, ayah Toni yang memiliki perusahaan dimana-mana. Suatu hari ayah yang ditemani ibunya Toni pergi ke luarnegeri untuk menjalankan pekerjaannya. “Kenapa ayah dan ibu belum mengabari Toni ya nek, merekakan sudah janji kalau sudah sampai mereka akan mengabariku.” Ujar Toni yang cemas menunggu kabar dari kedua orangtuanya. “ya kamu sabar,mungkin ayah dan ibumu lupa untuk mengabarimu sekarang ,karena sibuknya pekerjaan.”ujar nenek,sambil menenangkan hati Toni yang gelisah. Keesokan harinya datang seorang laki-laki gagah ,mungkin itu seorang polisi .Ternyata polisi itu datang untuk memberi kabar bahwa kemarin ayah dan ibu Toni mengalami kecelakaan pesawat. Saat itupun Toni menangis histeris.Toni dan nenek langsung bergegas pergi ke rumah sakit untuk melihat jenazah ayah dan ibunya Toni. Singkat waktu 2 hari setelah meninggalnya kedua orang tua Toni,datanglah seorang laki-laki berjas hitam dan berdasi ke rumah Toni,dan ternyata laki-laki itu adalah teman bisnis ayahnya Toni. Dia memberikan informasi bahwa ternyata ayahnya Toni memiliki hutang yang cukup banyak,karena permainan perjudiannya. Bahkan Semua perusahaan-perusahaan yang dimiliki ayah Toni tidak mencukupi untuk melunasi hutang-hutang itu. Akhirnya rumah yang selama ini di tempati Toni harus di sita . “Kenapa harus disita pak rumah ini ? nanti saya dan nenek tinggal dimana ?” Tanya Toni dengan polos . “ya saya tidak tahu,itu bukan urusan saya,yang penting hutang_hutang ayahmu harus dilunasi.”ujar laki-laki itu dengan tegas. Nenek hanya terdiam dan menangis,karena tidak menyangka bahwa selama ini harta berlimpah itu diperoleh dari hal tidak baik. Malampun tiba nenek dan Toni merenung kemana besok mereka harus pergi. Tak lama kemudian nenek teringat kalau dahulu nenek punya peningggalan tanah yang luasnya 18 meter persegi, dan disana juga terdapat rumah yang cukup sederhana. Akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal disana. Letak rumahnya pun tidak terlalu jauh dari rumah Toni yang akan disita. Keesokan harinya nenek dan Toni dengan terpaksa meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan itu. Singkat waktu sampailah nenek dan Toni di rumah barunya. “Nek,benarkah rumahnya yang ini ?”tanya Toni kebingungan. “iya sayang, ini rumah dulu nenek dan kakekmu tinggal.”jawab nenek tersenyum. “Kenapa rumahnya tidak sebagus rumah Toni nek ?”jawab Toni dengan polos . “iya memang rumah nenek tak sebagus rumahmu,tapi kita harus bersyukur karena Alloh masih memberi kita tempat tinggal .”jawab nenek sambil mengelus-ngelus kepala Toni. Nenek dan Toni membereskan dan membersihkan rumah yang sudah lama tidak di tempati itu. Malampun tiba rasa ngantuk mulai melanda,ini hari pertama nenek dan Toni tidur di rimah barunya. Toni dan nenek tertidur pulas karena rasa cape yang melanda . Matahari mulai berseri,pagi yang menyegarkan ,karena masih banyak pohon di sekitar ruma nenek.Toni bersiap-siap untuk pergi ke sekolah,kebetulan Toni masih duduk di bangku SD kelas 5. Sepulang sekolah Toni dan nenek duduk di halaman rumah sambil membicarakan bagaimana caranya mereka dapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Beberapa menit kemudian terdengar suara yang mengagetkan . Gubrak …. “Suara apa itu nek?”tanya Toni dengan kaget. Ternyata itu suara pohon yang jatuh dan menimpa bagian belakang rumah nenek.Pohon itu rindang karena adanya angin yang kencang dan akar pohon yang sudan tidak semua tertutup tanah. Akibatnya sebagian genting-genting rumah nenek berjatuhan bahkan hancur. Warga setempat bergotong royong unutuk membereskan itu semua. Toni dan nenek memungut genting-genting yang masih utuh untuk di pasangkan kembali,tidak ada yang mau bertanggung jawab dengan kejadian ini. Akhirnya atap rumah nenek tidak semua tertutupi genting. Toni takut ketika hujan datang. Langit mulai mendung ,hati Toni mulai gelisah dan hujan pun mulai menetes.Toni hanya memendangi hujan gerimis itu,sambil melamun dalam hatinya berkata “ kenapa setelah ayah dan ibu meninggal hidupku jadi seperti ini,banyak ujian yang aku rasakan ,mungkin Alloh ingin aku selalu bersyukur pada-Nya.” Tak lama setelah itu Toni melihat seorang ibu-ibu yang sedang berteduh di halaman rumah Toni,dan hatinya tergerak unutuk menolong ibu-ibu itu.akhirnya Toni mengantarkan ibu-ibu itu samapai ke jalan raya. Ternyata ibu_ibu itu di jemput dengan mobil yang mewah . sesampai di jalan Toni dikasih uang . “saya ikhlas bu menolong ibu,kenapa ibu memberi uang padaku?”tanya Toni “iya ibu tau kamu ikhlas menolong ibu, tapi ini rejeki kamu nak,ayo ambilah jangan menolak rejeki yang Alloh beriakan melewati ibu.”jawab ibu susi Akhirnya Toni menerima uang itu. Keesokan harinya sepulang sekolah kebetulan hujan sangat lebat ,Toni dan teman-temannya kehujanan,dalam perjalanan Toni melihat banyak orang membawa payung dan payung itu di berikan kepada orang-orang yang sedang berteduh.Toni baru tau kalau ternyata di daerah tempa tinggalnya da yang dinamakan ojeg payung. Dalam fikirannya terbesit “bagaimana kalau aku mengikuti mereka mejadi ojeg payung ,tapi prinsip aku untuk menjadi ojeg payung bukan ingin di beri upah tapi itung-itung menolong orang lain,dan jika Alloh memberi rejeki lewat cara ini aku akan sangat bersyukur.” Sesampai di rumah ,Toni melepas pakaian seragam dengan pakaian mainnya. “Nek,bolehkan Toni menolong orang-orang yang sedang memerlukan payung di luaran sana?”tanya Toni “ya tentu boleh,asal ingat pesan nenek jangan pernah meminta upah .”jawab nenek dengan tegas. Dengan semangat Toni menjalanjan amisinya.ketika hujan mulai reda Toni pulang ke rumah dengan membawa uang yang cukup banyak ,dan itu adalah rejeki yang Allo berikan . Sejak saat itu Toni tidak cemas lagi saat hujan datang justru dia sangat senang,meskipun rumanya bocor tapi memang benar rejeki Toni ngocor… Dua minggu kemudian ,kebetulan saat itu musim hujan dan Toni sedang berdiam di pinggir jalan sambil mencari orang yang sedang memerlukan payung.Berhentilah sebuah mobil mewah di hadapan Toni dan ternyata itu adalah ibu susi yang waktu itu pernah di tolong Toni . “Sedang apa kamu nak disini?”tanya ibu Susi “Saya sedang menunggu orang yang sedang memerlukan payung bu.”jawab Toni. Tak lama berbincang Ibu Susi mengajak Toni masuk ke mobilnya ,dan ternyata Toni di ajak jalan-jalan oleh bu Susi. Singkat waktu ,Hari mulai sore dan bu Susi mengantarkan Toni pulang . Ternyata bu Susi sengaja ingin bertemu dengan nenek Toni . Sesampai di rumah Toni ,bu Susi berbincang dengan nenek Toni . “Nek bolehkan saya bertanya-tanya tentang Toni?” tanya bu Susi. “ya tentu boleh.’jawab nenek dengan tersenyum. “ maaf sebelumya ,apakah orangtua Toni masih ada?” tanya bu Susi “kedua orang tua Toni sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat.”jawab nenek. “Kalau begitu bolehkan Toni saya angkat menjadi anak saya,kebetulan saya sudah menikah menikah 5 tahun belum juga dikaruniai seorang anak.”tanya bu Susi. “ya nenek sangat senang jika bu Susi mau mengangkat Toni sebagai anak ibu,tapi nenek serahkan semua kepada Toni ,apakah Toni mau atau tidak?”tanya nenek. Toni bingung harus menjawab apa . “Ton ibu akan menjadi ibu kamu yang baik dan akan mendidik dan merawat kamu dengan baik,kamu dan nenek nanti tingal bersama ibu .” Akhirnya Toni mau menjadi anak angkatnya bu Susi. Sejak saat itu Toni dan neneknya tinggal bersama bu susi dan suaminya di rumah yang mewah,tapi Toni tidak ingin terlarut dalam kemewahan ini,dia selalu berbagi pada orang yang kurang mampu ,dan tidak henti-hentinya rasa syukur itu selalu menguasai hatinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir