SI PUTIH BERGELINDING

Seorang pria tua harus Melawati Jalanan sepi setiap harinya, sesampainya di rumah ia beristirahat lalu pergi tidur setelah mengunci semua pintu.

Keesokan harinya, ia pergi bekerja dan mengerjakan pekerjaan sebagai mana mestinya, pada pukul 15.00 dia beristirahat, di jam istirahat tersebut ia merasa ada hal aneh yang sejak dari tadi menyelimuti pikirannya, ia menghiraukan hal itu, dan dalam hati ia berkata "ahh palingan cuman perasaan aja" 

Jam pulang pun tiba, pria tua itu menyiapkan diri untuk segera pulang karna cuaca di malam itu sedikit mendung dan sudah ada tanda tanda akan adanya turun hujan, setelah pria tua tersebut siap untuk pulang, Tiba tiba turun hujan yang begitu deras, yang memakan waktu 2 jam lamanya.

Hujan pun sedikit reda dan pria tua itu langsung bergegas untuk pulang "pulang sekarang aja lah nunggu nanti takut hujannya lebih deras lagi" ujar pa tua itu , ketika hendak melangkah pria tua itu di panggil oleh rekan kerjanya " pak mau kemana" tanya rekan kerja yang sedari tadi berdiri di sampingnya, hanya saja ia tidak menyadari hal itu. " mau pulang keburu hujannya deres lagi" saut pria tua. "bareng pak kita kan searah" ujar rekan kerja. pria tua itu tidak banyak berfikir lalu mengajak rekan kerja nya pulang bersama dan tidak menyadari bahwa ada yang hal aneh.

Dipertengahan jalan yang dimana mereka berada di gang yang sangat sepi yg dikelilingi oleh pemakaman. Mereka melihat sosok yang dibungkus kain kafan lusuh, berlumpur tanah layaknya orang kehujanan bergelinding ke arah mereka. 

Tanpa kata kata mereka pun lari terbirit-birit dengan nafas yang sudah tidak teratur lagi.

"Astaghfirullah, bisa bisa nya yang begitu nampakin diri, sangat tidak sopan" kata si Pak Tua dengan nafas yang terengah-engah. Namun rekan kerja itu berbicara "Bagaimana kalo yang ini?" si Pak Tua itu langsung melirik ke arah temannya itu dan ternyata temannya itu telah berubah menjadi sosok yang menyeramkan dengan wajah yang hancur dipenuhi belatung dan bau sangat busuk hingga membuat Pak Tua itu tidak bisa berteriak sampai akhirnya tak sadarkan diri.


Ditulis oleh : Amelia Yahya Ramadhani

Kelas XII MA Al Husna 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir