Persahabatan sejati

 


Saat ini aku berada dikelas 1 SMA, setiap hari kujalani bersama dengan Suci, Amel, Widya, Yaya, dan Andini, sejak pertama kita masuk ke SMA kita langsung dekat. 

Dan mereka memiliki sifat yang berbeda beda ada Mela yang pendiam, kemudian ada Suci yang menghibur, ada Widya yang cengeng, kemudian ada Yaya yang emosian, ada Andini gengsian dan aku yang baik hati. 

Sesudah kegiatan belajar mengajar selesai kita pulang kerumah kita masing masing. Lalu kita menunggu jemputan sembari mengombrol

Yaya : "kita main yu nanti kerumah aku kita buat pangsit coklat(ucap yaya yang gembira) "

Andini :" kayanya gabisa deh soalnya aku mau ngajar ngaji anak anak(ucap Andini  kecewa) "

Suci : "hayu kuy"(ucap suci) 

Widya dan Mela:"seperti nya kita gabisa deh"(ucap mereka kecewa karena tidak bisa ikut) 

Aku :"hayu "(ucapku) 

Kemudian yang bisa hanya aku dan suci jadi kita merencanakannya dahulu. Dan disaat itu, kita sempat bertengkar karena ego kita masing masing. 

Setelah itu aku berfikir.... 

Aku:" kayaknya jangan kaya gini deh gaenak tau saling berantem kita kan udah deket masa berantem " (ucapku). 

Widya dan Mela:"maafin aku ya aku udah egois "(ucap mereka dengan merundukan kepala). 

Yaya, suci, Andini :aku juga minta maaf ya(ucap mereka) 

Kemudian kita memaafkan  satu sama lain, karna kita mementingkan ego sendiri sendiri. 

Kita mempunyai banyak kesamaan dan banyak perbedaan, tapi aku sangat senang berteman dengan mereka . 

Tapi aku yakin kita akan meraih kesuksesan kita masing masing. 

Dan dilain waktu kita akan bertemu dengan keadaan sukses dan besenang senang bersama. Terimakasih

Selesai

Karya salsabila endah putri

Kelas xi IPS MA Al Husna

2023

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

Gambar
Ada 3 orang bersahabat sejak kecil 2 orang laki-laki bernama bintang dan langit dan 1 orang perempuan bernama adel, mereka bersahabat sudah cukup jauh dan lama.. Mereka dipertemukan dengan ketidak sengajaan, langit dan bintang sedang bermain bola di halaman depan rumahnya, kemudian ada seorang perempuan lewat ketika langit sedang posisi menendang bola, dan di tendang lah bola itu dengan keras hingga terkena kepala perempuan itu yang bernama adel, "DUGGGGG" terdengar keras benturan bola ke kepala Adel dengan sangat keras, dan berteriak "ini siapa woy yang nendang bola sampai kena Kapala gua, sakit banget" setelah itu langit dan bintang menghampiri nya dan melihat keadaannya ternyata jidat nya memar, kemudian langit menggendong Adel sampe kerumahnya, kebetulan rumah Adel bersebelahan dengan langit dan bumi. Ketika Di rumah Adel, langit dan bumi memberikan Betadine dan kapas ke jidat nya yg memar dan memberikan secangkir air minum untuk Adel.  Setelah itu langit dan bu
Baca selengkapnya

CAHAYA PONDOK

Gambar
Di sore hari menjelang malam yang mendung para santri serentak keluar dari kamar masing masing. mereka memenuhi kewajibannya untuk menuju majlis ta'lim pesantren. Mereka berkumpul untuk melaksanakan kegiatan rutin yaitu istighosah yang dilaksanakan hari kamis malam Puluhan santri dengan berpakaian serba putih mereka berduduk rapih membentuk shaf atau barisan sebagaimana orang sedang shalat berjamaah.  pakaian putih mereka seakan akan memancar cahaya kesucian niat mereka belajar ilmu agama di pondok pesantren Ustad Mulyana,kepala asrama pondok pesantren al quran babussalam yang sudah biasa dipanggil dengan panggilan abah mul oleh para santri di pesantren hadir di majelis ta lim,beliau dikenal sosok yang sangat istiqamah dalam menjalankan amanat wali santri. beliau juga sosok sabar dan telaten membimbing para santri yang rata rata berusia remaja. usia yang masih labil dan mudah terpapar pengaruh negatif lingkungan Adzan magrib pun berkumandang. seruan melaksanakan kewajiban kepada sa
Baca selengkapnya

Makan Malam terakhir

Gambar
Sebuah Cerpen karya Alvania Rossa Pribadi  Kelas XI IPS MA AL Husna 2023           Aku membuka mataku yang terasa sangat berat. Begitu kubuka mataku, aku di sambut oleh sebuah sup polos yang terhidangkan dalam mangkuk rapuh yang terletak diatas meja kayu yang sudah reyot. Sebuah lampu remang-remang menyinari meja makan ini dengan sinar kecilnya, hanya lampu itulah yang menyinari rumah ini. Seisi rumah sangat gelap dan dingin, aku bisa merasakan hawa dingin yang datang dari jendelaku yang sudah pecah mengenai kulitku. Kemudian aku lihat sup itu dengan mata kosong, sup polos itu terlihat sangat biasa saja dan tidak menggugah selera. Namun, perutku yang sudah berbunyi meminta untuk di isi membuatku tidak ada pilihan lain selain memakannya.            Lalu tiba-tiba seorang memberiku sebuah sendok dihadapanku menggunakan tangan kanannya. Tangan itu sangatlah kasar dan di penuhi luka kering dan perban menyelimutinya. Aku lalu melihat keatas untuk melihat pemilik tangan tersebut.           
Baca selengkapnya