Self Change with my bestie



Saat itu sekitar tahun 2021 saya masih menduduki bangku SMP. Waktu itu saya kelas 9. Saya mempunyai teman yang bernama wita. 

Pada saat itu bel sekolah berbunyi dan itu pertanda jam istirahat. Itu bel yang sangat di nanti nanti oleh semua siswa di sana. Waktu itu posisinya saya masih berada di dalam kela dan tidak lama kemudian wita menghampiri ku, kebetulan saya dan wita berbeda kelas, karna waktu itu ada pengacakan siswa. Tetapi hal itu tidak menjauh kan ku dengan wita, meskipun kami berbeda kelas pertemanan kami masih terjalin erat. 

Saat wita menghampiri ku dia mengajak ku untuk pergi ke kantin 

Wita : din ayo ke kantin 

Andini : ayoo wit 

Kami pun berjalan menuju ke kantin sambil berbincang-bincang 

Wita : tau ga sii tadi di kelas temen" di sana pada berisik banget 

Andini : owh ya? Memang ada apa? 

Wita: tadi ada yang beran.. 

Perkataan wita pun terpotong karna tidak sengaja wita tersandung batu dan wita pun terjatuh, dan saat itu wita tidak sengaja berbicara kasar. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah karna di sana kata kata kasar itu sudah biasa terdengar. Termasuk saya pun sering berbicara kasar di setiap pembicaraan, mau sedang bercanda ataupun serius kancing coplok selalu keluar.  "Karna pergaulan di sana. "

Tak terasa waktu cepat berlalu, waktu perpisahan pun telah tiba. Pada saat itu wita dan Saya mempunyai keinginan yang berbeda, wita memilih melanjutkan ke SMA sedangkan saya memilih melanjutkan ke MA. 

Di karnakan kita berbeda sekolah, kita pun sekarng sudah asing seperti orang tidak kenal. Karna setiap bertemu pun merasa canggung. 

Saat itu, pertama kali saya masuk MA saya merasa canggung karna tidak ada 1 orang pun yang saya kenal. 

Seiring berjalan nya waktu saya sekarang mempunyai teman yang bernama YAKHSYA yang sering saya panggil dengan sebutan "yaya"

Pada saat itu posisinya saya masih terbiasa dengan berbahasa kasar.tetapi di karnakan saya mempunyai teman seperti yaya, saat saat saya berbicara kasar saya langsung di ingatkan untuk tidak berbicara seperti itu, dan tidak lupa saya selalu di suruh untuk beristighfar setiap saya berbicara kasar.Tetapi saat ituu saya masih sering berbicara kasar hhe... 

Waktu itu kami sedang berbincang.. 

Andini : eh ya tau ga sii, waktu itu si b berantem ji** 

yaya dengan sepontan bilang "astaghfirullah"

Yaya: kamu eh jngn bilang gituu, istighfar. 

Dan di situ saya langsung ber istighfar 

Tetapi saya masih saja keceplosan berbahasa kasar, tapi yaya tetap tidak bosan untuk mengingatkan ku dan tidak pernah menyerah. Dan finaly yaya telah berhasil merubah sifat ku dari yang jelek menjadi lebih baik. SAYA TIDAK PERNAH BERHENTI BERSYUKUR BISA BERTEMU DAN BERTEMAN DENGAN YAYA


Andini Fitri Andhita 

Kelas XI IPS 

MA Al Husna 

2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Living without parental love*

CAHAYA PONDOK

Makan Malam terakhir